Shalat Dhuha adalah shalat yang dikerjakan pada waktu matahari sedang
naik, sampai menjelang masuk waktu zhuhur, dikerjakan sekurang
kurangnya 2 reka'at dan paling banyak 8 reka'at. dan dilakukan dalam 2
raka'at dengan sekali salam.
Keutamaan Dan manfaat Shalat Dhuha
Dari Abu Dzar, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Pada pagi hari setiap tulang (persendian) dari kalian akan dihitung sedekahnya / ada sedekahnya ; Maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, memerintahkan kebaikan (amar ma’ruf) dan melarang dari berbuat munkar (nahi munkar) adalah sedekah. Semua itu cukup dengan dua rakaat yang dilaksanakan di waktu Dhuha.”
[HR. Muslim, Abu Dawud dan riwayat Bukhari dari Abu Hurairah]
Dari Abu Dzar, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Pada pagi hari setiap tulang (persendian) dari kalian akan dihitung sedekahnya / ada sedekahnya ; Maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, memerintahkan kebaikan (amar ma’ruf) dan melarang dari berbuat munkar (nahi munkar) adalah sedekah. Semua itu cukup dengan dua rakaat yang dilaksanakan di waktu Dhuha.”
[HR. Muslim, Abu Dawud dan riwayat Bukhari dari Abu Hurairah]
Dari Abud Darda, ia berkata: “Kekasihku telah berwasiat kepadaku tiga hal. Hendaklah saya tidak pernah meninggalkan ketiga hal itu selama saya masih hidup: [1] menunaikan puasa selama tiga hari pada setiap bulan, [2] mengerjakan shalat Dhuha, dan [3] tidak tidur sebelum menunaikan shalat Witir.”
[HR. Muslim, Abu Dawud, Turmuzi dan Nasa’i]
Dari Anas [bin Malik], bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak 12 (dua belas) rakaat, maka ALLAH akan membangunkan untuknya istana di syurga”.
[HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan]
Dan berbagai keutamaan serta manfaat yang lain diantaranya membuka pintu rizky, pengampunan dosa, serta penghambaan kepada Allah swt, bahwasanya tiada daya upaya selain dari Pertolongan Allah.
Cara shalat dhuha
shalat dhuha dilakukan sama seperti shalat pada umumnya, adapun Surah yang dibaca setelah membaca surah al Faatihah dalam melaksanakan shalat dhuha adalah surah Asy Syamsu pada raka'at pertama dan Surah Adh Dhuhaa pada raka'at kedua.
Berniat untuk melaksanakan shalat sunat Dhuha setiap 2 rakaat 1 salam. Seperti biasa bahwa niat itu tidak harus dilafazkan, karena niat sudah dianggap cukup meski hanya di dalam hati.
Niat Shalat Dhuha
USHALLI SUNNATADH DHUHA RAK'ATAINI LILLAHI TA'ALA
Dalam Bahasa Indonesia
Saya niat shalat sunnat dhuha dua raka'at karena Allah Ta'ala.
Menutup shalat Dhuha dengan berdoa bukan sesuatu yang wajib, hanya saja berdoa adalah kebiasaan yang sangat baik dan dianjurkan sebagai tanda penghambaan kita kepada ALLAH.
Doa Shalat Dhuha yang biasa dilakukan oleh Rasulullah setelah shalat dhuha :
ALLAAHUMMA INNADH-DHUHAA ‘ADHUHAA ‘UKA
- WAL BAHAA ‘ABAHAA ‘UKA – WAL JAMAALA JAMAALUKA – WAL QUWWATA
QUWWATUKA – WAL QUDRATA QUDRATUKA – WAL ‘ISHMATA ‘ISHMATUKA.
ALLAAHUMMA IN KAANA RIZQII FIS-SAMAA ‘I FA ANZILHU – WA IN KAANA FIL ARDI FA AKHRIJHU – WA IN KAANA
MU’ASSARAN FA YASSIRHU – WA IN KAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU – WA IN KAANA BA’IIDAN FA QARRIBHU, BIHAQQI DHUHAA ‘IKA, WA BAHAA ‘IKA, WA JAMAALIKA, WA QUWWATIKA, WA QUDRATIKA.
AATINII MAA ‘ATAITA ‘IBAADAKASH-SHAALIHIIN.
Artinya:
Ya Allah, bahwasannya waktu
dhuha itu adalah waktuMU, dan keagungan itu adalah keagunganMU, dan
keindahan itu adalah keindahanMU, dan kekuatan itu adalah kekuatanMU,
dan perlindungan itu adalah perlindunganMU. Ya Allah, jika rizkiku masih
di atas langit, maka turunkanlah, jika masih di dalam bumi, maka
keluarkanlah, jika masih sukar, maka mudahkanlah, jika (ternyata) haram,
maka sucikanlah, jika masih jauh, maka dekatkanlah, Berkat waktu dhuha,
keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanMU, limpahkanlah kepada
kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMU yang
sholeh.
ALLAAHUMMA IN KAANA RIZQII FIS-SAMAA ‘I FA ANZILHU – WA IN KAANA FIL ARDI FA AKHRIJHU – WA IN KAANA
MU’ASSARAN FA YASSIRHU – WA IN KAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU – WA IN KAANA BA’IIDAN FA QARRIBHU, BIHAQQI DHUHAA ‘IKA, WA BAHAA ‘IKA, WA JAMAALIKA, WA QUWWATIKA, WA QUDRATIKA.
AATINII MAA ‘ATAITA ‘IBAADAKASH-SHAALIHIIN.
Artinya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar